
Bupati Resmikan Sekretariat Pusat Pemberdayaan Disabilitas “Mitra Sejahtera” Nglipar
Memahami kenyataan tentang keberadaan kaum difabel, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menyambut positif kepedulian sebagian warga masyarakat Gunungkidul untuk memberikan perhatian dan dukungan kepada kaum penyandang disabilitas yang ada di Gunungkidul. Kepedulian yang ditunjukkan melalui upaya nyata dengan memberdayakan setiap potensi yang dimiliki, akan sangat membantu mereka menemukan kepercayaan diri sebagai anggota masyarakat yang memiliki potensi, peran dan kontribusi dalam pembangunan. Secara pribadi, kemampuan mereka untuk menunjukkan eksistensinya, akan membuat mereka semakin giat mengasah dan mengembangkan live skill sebagai bekal mewujudkan cita-cita dan harapan bagi kehidupan masa depannya. Bertempat di gedung bekas SMA Kartika VII Nglipar milik Yayasan Pertahanan Sipil X Gunungkidul, Bupati meresmikan Sekretariat Pusat Pemberdayaan Disabilitas Mitra Sejahtera, Rabu (25/01).
Sebagai salah satu wilayah yang telah mendeklarasikan diri sebagai Kabupaten Inklusif, pemerintah daerah memegang teguh komitmen untuk mendukung inklusivitas di Gunungkidul, baik dalam aksesibilitas layanan dasar, kesempatan kerja dan berusaha maupun kehidupan sosial kemasyarakatan.
Penyandang disabilitas sejatinya adalah warga masyarakat yang memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan anggota masyarakat lainnya. Namun demikian, keberadaannya masih belum sepenuhnya diterima dan dipahami secara dewasa oleh sebagian warga masyarakat. Sebagian warga masyarakat masih menilai bahwa kaum difabel memiliki sejumlah kekurangan yang membuat mereka harus diperlakukan secara khusus bahkan dibatasi untuk mengakses banyak hal. Dengan pandangan ini, maka kaum difabel belum mendapatkan kesempatan dalam berbagai hal terkait dengan eksistensinya sebagai warga masyarakat yang memiliki hak dan kewajiban yang sama. Memahami kondisi tersebut maka pemerintah bersama seluruh unsur terkait, terus memberikan edukasi dan pemahaman yang terbuka bagi seluruh warga masyarakat agar mampu menerima dan memahami keberadaan kaum difabel sebagaimana semestinya. Dalam arti bahwa keberadaan mereka sebagai warga masyarakat tidak semestinya dibatasi dalam mengakses kesempatan, menunjukkan eksistensi dan partisipasinya dalam berbagai dinamika kehidupan bermasyarakat.
" Seperti halnya Mitra Sejahtera yang berdiri pada tanggal 9 Mei 2012 berawal dari anggota dua puluh lima orang, sekarang sudah berkembang ke lima desa di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Semin dan Kecamatan Nglipar, " jelas Hardiyo Ketua Mitra Sejahtera. Anggota Mitra Sejahtera mempunyai berbagai ketrampilan diberbagai bidang diantaranya lima orang berdagang, sepuluh orang permebelan, anyaman tiga orang, makanan olahan dua orang, servis elektronik, ukir kayu dan ahli urut. Dengan pencapaian yang sudah berjalan diantaranya memberikan santunan kepada anggota dan non anggota, penghijauan, pameran produk, mengikutsertakan anggota dalam berbagai training, memperingati hari besar keagamaan, mengikuti pertandingan olahraga difable, mempermudah anggota mencari penguatan modal usaha. " Adapun pemanfaatan secretariat ini adalah untuk memudahkan pelayanan pada penyandang disabilitas diwilayah Nglipar, menjadi pusat kegiatan bagi seluruh anggota, memudahkan transportasi, agar peran disabilitas lebih terlihat nyata dilingkungan masyarakat, mendapatkan tempat yang lebih leluasa untuk berkreatifitas dari Nglipar untuk Gunungkidul yang inklusi," tambahnya.